Menikmati udara segar merapi diantara puing-puing reruntuhan rumah-rumah di kaki gunung merapi. Sungguh pengalaman yang tidak bisa di lupakan, bersama teman-teman CHERRY CAMP yang begitu bersemangat untuk mendaki dan berekspedisi di gunung merapi yang setahun yang lalu memakan banyak korban karena letusan nya itu. Meskipun lama mendaki kaki gunung dan menempuh jarak ratusan meter akhirnya rasa lelah dan penat terbayarkan. Setibanya di depan petilasan mbah Marijan beserta kerangka mobil CRV dan 2 motor cross, kami semua tertegun dan wowwww.... kok sampai segitunya yaaaa...
kamipun heran,, pasti ada alsan kuat sehingga Mbah Marijan rela mengorbankan nyawa untuk Gunung merapi.
Sekarang yang tertinggal hanyalah musholla yang terbuat dari bambu dan foto-foto mbah marijan dan 2 orang jurnalis yang meninggal pada peristiwa meletusnya gunung berapi ini. Sekarang lokasi rumah Mabah Marijan di jadikan wisata alam oleh pemerintah lokal. Kalau anda datang berkunjung ke tempat ini anda akan menemui banyak puing-puing rumah penduduk.Dan di depan petilasan Mbah marijan anda bisa mampir ke sebuah toko yang menjual souvenir Gunung Merapi. Pemilik tempat itu tak lain dan tak bukan adalah adik, anak dan menantu mbah Marijan.